2012/03/11

Autumn in Paris

Highly recommended untuk mereka yang ingin mengeluarkan airmata enta karena apa. Akhir-akhir ini kepenatan gue disalip oleh novel-novel dan Autumn in Paris-lah salah satunya. Ini novel jadul, terbitan beberapa taun yang lalu. Gue kira kisah romance biasa, tapi ini luar biasa. Hebatnya, bisa bikin seneng sekaligus jatuh seakan ikut merasakannya. Memposisikan diri gue sebagai tara di cerita tersebut, bikin nggak bisa ngedip saat membacanya.

Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugur. Ia mengira sudah memiliki segalanya dalam hidup sampai ia bertemu Tatsuya Fujisawa yang susah ditebak dan selalu membangkitkan rasa penasarannya sejak awal.
Tatsuya Fujisawa benci Paris dan musim gugur. Ia datang ke Paris untuk mencari orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona pada Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya juga mengubah dunianya.
Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa arti tak berdaya Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup.
Seandainya masih ada harapan—sekecil apa pun—untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan seluruh hidupnya pada harapan itu.

Kalimat terakhir, paling menyesakkan dada! 
Bye!

No comments:

Post a Comment